Langsung ke konten utama

cerita pasien #2


25 Juli 2018
jam 08.00
RSUD DARA KOBA

Pemandangan dari jendela deket tangga menuju poli gigi

selamat pagi, selamat beraktivitas semuanya!

seperti hari-hari biasanya, aku hari ini jaga poli gigi dan berangkat jam 08.00 dari asrama. sekarang udah cantik di poli gigi tapi pasiennya alhamdulillah belum dateng. jadinya aku mending bercerita tentang sesuatu yang kemarin sempat bikin aku ngakak.



24 Juli 2018
antara jam 10.00 – 12.00
Poli Gigi RS

datang seorang pasien laki-laki, usia 70 tahun dengan keluhan gigi premolar bawah kanan berlubang besar dan sering sakit. sakit hilang timbul sejak seminggu yang lalu. pasien memiliki riwayat hipertensi dan dalam kontrol dokter penyakit spesialis penyakit dalam. kira-kira anamnesa singkatnya seperti itu.

kemudian aku lakukan assesmen awal dan pemeriksaan gigi kakek tersebut. gigi kakek ternyata lubang sangat besar dan tidak bisa dilakukan tidakan penyelamatan. akhirnya singkat cerita, gigi kakek tersebut harus dicabut untuk mengakhiri segala penderitaan persakitgigi-an tersebut. sebelum tindakan pencabutan, aku lakukan anestesi terlebih dahulu dengan menggunakan Lidocain 2%. setelah pasien tersebut teranestesi sempurna, kebas pada daerah yang dianestesi aku coba lakukan pencabutan.

DAMN!

sang kakek kesakitan. anestesi ku ga bekerja sempurna. semua daerah yang teranestesi sudah kebas tapi saat dilakukan ungkitan pada gigi tersebut sang kakek kesakitan. hal ini biasa terjadi pada kasus infeksi akut sih kalo sepengalamanku kerja di dunia per-gigi-an. informasi ini jangan diterima mentah-mentah ya, sapa tau ada sumber ilmu yang lebih terpercaya. takut dosa -_____________-
otomatis pencabutan ditunda minggu depan. edukasi pasien dilakukan dengan panjang kali lebar kali tinggi kali apa aja lah pokonya intinya lengkap. sang kakek setuju. sang kakek pulang.


antara jam 13.00 – 14.00 (jam istirahat)
asrama RS

aku pulang ke asrama untuk makan siang dulu. bareng ama tutut dan resty sekalian. asisten angkut semua karena memang kami sedang kelaparan. makan pecel nyam nyam nyam .. kemudian HP ku berdering, nomor tak dikenal.
tilulit
tilulit

“halo”
“iya. dengan siapa ini saya bicara?”
“ini buk dokter gigi yang praktek di bawah ya?”
“iya pak”
“bisa saya cabut kah buk? gigi saya sakit nih. sering sakit”
“saya harus lihat kasusnya dulu pak”
“iya bu, tadi saya ke RS dokter nya ga berani cabut. gigi saya masih kuat katanya. jam brp kita ke praktek bu?” 
... aku mulai mengenali pasien ini sepertinya 
“jam 4 pak, lepas dari RS”
“tidak bisa sekarang saja kah bu?”
“saya masih harus jaga poli gigi pak. di rumah sakit.”
“ibu dokter ini yang di RS? ibu dokter irma?”
“iya pak, saya dokter gigi yang kata babapk tidak berani cabut gigi bapak tadi”
“oh iya bu. yasudah bu. assalamualaikum”
“waalikumsalam”

... ciyeh ada yang keki, ternyata dokter yang dicurhatin adalah dokter yang dibilang ga berani nyabut. wkwk.

sebenernya aku bukan ga berani cabut, cuma karena 1 dan lain hal jadinya pencabutan itu harus ditunda. duh kakek, semoga sama Allah segera diberi kesembuhan ya. bersabar dulu ya Kakek, nanti kalo udah tepat waktu dan kondisi kakek, kita cabut yaaaa. maafkan ya kakek kalo tindakan saya membuat kakek kurang berkenan ..

Salam, Mima

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Happy Wedding drg. Yulia Lestari & drg. M. Lutfan

Alhamdulillah di penghujung ramadhan kemarin dapet kabar yang membahagiakan. drg. Yulia yang biasa aku panggil Bunda akan menikah dengan pujaan hatinya, drg. M Lutfan atau yang akrab aku panggil Abang. ALHAMDULILLAH. Rasa happy bener-bener ada di hati aku pas dapet kabar itu via video call WA Abang & Bunda. WHY ? karena aku menjadi salah satu orang yang menjadi saksi perjalanan cinta mereka berdua yang super duper berliku dan penuh perjuangan. dan aku ngerasa Allah memang sangat layak menakdirkan mereka berdua MENIKAH! semua perjuangan panjang Bunda memperjuangkan Abang di masa lalu akhirnya berbuah sangat manis dan sesuai dengan harapan Bunda.  tanggal 07-07-17 menjadi tanggal yang dipilih Bunda & Abang untuk melakukan Akad Nikah. tanggalnya super cantik, sayangnya aku ga sempat menjadi saksi prosesi akad mereka dikarenakan aku masih adem ayem duduk di Kota Bangun ngerjain pasien. takutnya pas Abang mau ijab, dia bilang "halo halo halo sayap kanan, sayap ki...

Berangkat Merantau

Assalamualaikum ! HALOO ! Saya berjanji untuk menceritakan awal keberangkatan saya ke Kalimantan Timur. Sebenernya sih saya agak lupa-lupa ingat. Haha. Soalnya saya agak pelupa sih. Saya sumpah profesi tanggal 10 Juli 2014, lama pendidikan yang saya tempuh 6 tahun (kurang satu bulan). Saya memang agak terlambat sih lulusnya, banyak yang jauuuh lebih cepet dari saya. Saya mah tim keong rambat. Selepas saya lulus (bahkan sebelum saya lulus) saya memulai karir saya sebagai dokter gigi pengganti di klinik swasta di Malang. Selama beberapa bulan diawal kelulusan ini, drg. Winny Adriatmoko, ayah dari temen saya seangkatan mengenalkan kami dengan sosok-sosok dokter gigi sukses di Kalimantan Timur khususnya di Kutai Kartanegara. Dari sinilah akhirnya saya bersama Sita, Vebri, Erwin, Kiki, dan Mbak Buna dibimbing untuk mengikuti jejak-jejak kesuksesan kakak tingkat kami. Dengan langkah yang pasti (ehm agak gak pasti sih hahaha) kami berangkat ke Samarinda untuk kemudian m...

Jalan - Jalan ke Banjarmasin

Halo BANJARMASIN ! Di awal tahun 2017 saya membuka agenda travelling saya dengan mengunjungi Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Tujuan utamanya untuk mengikuti seminar kedokteran gigi yang diadakan PDGI Kalsel pada tanggal 21 Januari 2017. Kebetulan pembicaranya special pake telor, drg. Griya yang merupakan selebgram favorit saya sejak lama dan beberapa pembicara lainnya yang ga kalah hebat. Tujuan berikutnya ya jelaslah sudah, JALAN-JALAN buang stress wkwk. Alasan lainnya saya mengikuti seminar di Banjarmasin ini juga karena ada BANYAK teman saya yang bertugas disana. Ada kakak kelas, teman seangkatan, bahkan adek kelas. Kurang dosennya aja, udah bisa bikin kuliah bersama kita haha. Saya menggantungkan hidup saya ke drg. Yulia Adriyanti a.k.a Mbak Yayak , teman seangkatan saya yang bertugas di RS Bhayangkara Banjarmasin. Terakhir kami bertemu setahun yang lalu saat kita trip barengan ke Derawan. Tetap konyol, tetap koplak, ya begitulah Mbak Yayak. with drg. Yulia Adriyanti...