Haaloooo selamat malam mingguuu (yang aku rayakan dengan ngeblog bukan kongkow) hahaha. aku ada sedikit cerita yang perlu aku bagikan kepada khalayak walaupun ini blog ga ada yang baca juga sih selain diriku sendiri. yaelah jadi curhat kalo blog ini kesepian ahahaha.
beberapa hari yang lalu tepatnya tanggal berapa aku lupa, ada konsulan dari dr. San Rio di IGD ada pasien kecelakaan lalu lintas dengan kondisi gigi depan hancur dan banyak luka di sekitar wajahnya. dr. Rio konsul menceritakan pasien wanita, usia 41 tahun, bla bla bla ... dan kemudian sikilku bergetar mennn !! ahahaha. aku berusaha menenangkan diri, sambil berjalan ke arah IGD. tenang ... tenang ...
sampailah aku di IGD dengan anggun di sore yang cerah kala itu. dr. Rio langsung mengantarkanku menuju ke pasien yang dikonsulkannya tadi. dengan cekatan yang pertama aku lakukan adalah anamnesa ke pasien dan keluarga pasien. pasien kebanyakan diam karena memang gabisa ngomong :( setelah anamnesa seadanya aku lakuin deh pemeriksaan fisis. aku periksa semua kondisi pasien (aku mulai keringetan yang ga jelas). Kondisi pasien :
1. fraktur dentoalveolar rahang atas anterior regio 12 - 22
2. fraktur dentoalveolar rahang bawah disertai avulsi gigi 32
3. gigi 31, 41, 42, 43 mobil grade 3 (hampir terlepas seluruhnya)
4. gingival laserasi
5. lingual regio detra laserasi
6. luka robek di bibir rahang atas
setelah selesai pemeriksaan udah pastilah tindakan kan. aku mulai keringetan dalam jumlah tidak wajar dan berkunang-kunang. aku mulai anastesi pasien diasitenin sama internship. kakiku mulai lemas dan aku mual setengah mati. udah aku tahan setengah hidup masih aja ga karuan rasanya. akhirnya aku memutuskan untuk duduk dulu di ruang IGD sebelah.
serius kepalaku pusing, keringet dingin, mual, kaki lemes dan berkunang-kunang berpadu menjadi satu kesatuan yang utuh. duduk - duduk sebentar lah sambil aku menunggu reaksi dari anestesi yang aku berikan ke pasien. tapi sebenernya intinya ini bukan perkara nunggu anastesi sih, tapi karena memang aku lemes parah.
beberapa saat kemudian aku balik ke pasien untuk melakukan tindakan pencabutan gigi yang sudah tidak berada di posisinya. aku ektraksi dengan nafasku yang tersengal-sengal. pokonya hari itu aku ngerasa ga sehat banget deh. aneh. aku ga pernahnya ngerasain sensasi kaya gini ya Allaaaah :( aku nyabut 3 gigi itu ada kali 20 menit karena aku sambil ngatur nafas, duduk, balik kerjain lagi. terus setelah cabut giginya aku mau hecting bekas pencabutan, dan saat itulah dunia berputas - putar dan aku hanya bisa duduk.
aku samperin lah dr. Rio dan perawat Mamet, aku bilang aku ga sanggup lagi. akhirnya mereka berdua berkolaborasi mengerjakan tindakan lanjutan hingga selesai. aku cuma bantu anestesi aja. alhamdulillah hasilnya rapi, bagus, dan insyaAllah penyembuhannya oke. untuk penanganan fraktur dentoalveolar yang rahang atas aku beneran ga berani sih utak atik. karena itu closed fraktur dentoalveolar. aku takut membuat pasiennya kondisinya lebih buruk.
akhirnya pasiennya dirujuk ke spesialis bedah mulut setelah diskusi panjang dan konsul kanan kiri oke. semoga pasiennya bisa sehat.
kembali ke kondisi ku yang tiba-tiba ga jelas itu. mungkin itu namanya kualat ya. selama ini aku selalu protes kalo asisten poli gigi itu pusing-pusing ga jelas pas ngasistenin aku cabut gigi pasien. ternyata rasanya kaya gini. ya Allah. hahaha. aku kok ga keren gitu sih. aku semacam memiliki ketakutan terhadap pasien-pasien dengan riwayat KLL. ahhhh sediih :( semoga nanti kalo ada pasien KLL aku bisa jadi lebih kuat dan kokoh koyo gapuro !! AAMIIN.
beberapa hari yang lalu tepatnya tanggal berapa aku lupa, ada konsulan dari dr. San Rio di IGD ada pasien kecelakaan lalu lintas dengan kondisi gigi depan hancur dan banyak luka di sekitar wajahnya. dr. Rio konsul menceritakan pasien wanita, usia 41 tahun, bla bla bla ... dan kemudian sikilku bergetar mennn !! ahahaha. aku berusaha menenangkan diri, sambil berjalan ke arah IGD. tenang ... tenang ...
sampailah aku di IGD dengan anggun di sore yang cerah kala itu. dr. Rio langsung mengantarkanku menuju ke pasien yang dikonsulkannya tadi. dengan cekatan yang pertama aku lakukan adalah anamnesa ke pasien dan keluarga pasien. pasien kebanyakan diam karena memang gabisa ngomong :( setelah anamnesa seadanya aku lakuin deh pemeriksaan fisis. aku periksa semua kondisi pasien (aku mulai keringetan yang ga jelas). Kondisi pasien :
1. fraktur dentoalveolar rahang atas anterior regio 12 - 22
2. fraktur dentoalveolar rahang bawah disertai avulsi gigi 32
3. gigi 31, 41, 42, 43 mobil grade 3 (hampir terlepas seluruhnya)
4. gingival laserasi
5. lingual regio detra laserasi
6. luka robek di bibir rahang atas
setelah selesai pemeriksaan udah pastilah tindakan kan. aku mulai keringetan dalam jumlah tidak wajar dan berkunang-kunang. aku mulai anastesi pasien diasitenin sama internship. kakiku mulai lemas dan aku mual setengah mati. udah aku tahan setengah hidup masih aja ga karuan rasanya. akhirnya aku memutuskan untuk duduk dulu di ruang IGD sebelah.
serius kepalaku pusing, keringet dingin, mual, kaki lemes dan berkunang-kunang berpadu menjadi satu kesatuan yang utuh. duduk - duduk sebentar lah sambil aku menunggu reaksi dari anestesi yang aku berikan ke pasien. tapi sebenernya intinya ini bukan perkara nunggu anastesi sih, tapi karena memang aku lemes parah.
beberapa saat kemudian aku balik ke pasien untuk melakukan tindakan pencabutan gigi yang sudah tidak berada di posisinya. aku ektraksi dengan nafasku yang tersengal-sengal. pokonya hari itu aku ngerasa ga sehat banget deh. aneh. aku ga pernahnya ngerasain sensasi kaya gini ya Allaaaah :( aku nyabut 3 gigi itu ada kali 20 menit karena aku sambil ngatur nafas, duduk, balik kerjain lagi. terus setelah cabut giginya aku mau hecting bekas pencabutan, dan saat itulah dunia berputas - putar dan aku hanya bisa duduk.
aku samperin lah dr. Rio dan perawat Mamet, aku bilang aku ga sanggup lagi. akhirnya mereka berdua berkolaborasi mengerjakan tindakan lanjutan hingga selesai. aku cuma bantu anestesi aja. alhamdulillah hasilnya rapi, bagus, dan insyaAllah penyembuhannya oke. untuk penanganan fraktur dentoalveolar yang rahang atas aku beneran ga berani sih utak atik. karena itu closed fraktur dentoalveolar. aku takut membuat pasiennya kondisinya lebih buruk.
akhirnya pasiennya dirujuk ke spesialis bedah mulut setelah diskusi panjang dan konsul kanan kiri oke. semoga pasiennya bisa sehat.
kembali ke kondisi ku yang tiba-tiba ga jelas itu. mungkin itu namanya kualat ya. selama ini aku selalu protes kalo asisten poli gigi itu pusing-pusing ga jelas pas ngasistenin aku cabut gigi pasien. ternyata rasanya kaya gini. ya Allah. hahaha. aku kok ga keren gitu sih. aku semacam memiliki ketakutan terhadap pasien-pasien dengan riwayat KLL. ahhhh sediih :( semoga nanti kalo ada pasien KLL aku bisa jadi lebih kuat dan kokoh koyo gapuro !! AAMIIN.
Komentar
Posting Komentar