Langsung ke konten utama

bermain dengan APAR (Alat Pemadam Api Ringan)

HALO !


hari ini saya lagi akreditasi RS, tapi alhamdulillah giliran saya sudah berlalu dan sekarang saya sedang menanti teman-teman sejawat yang sedang "berdiskusi" dengan tim akreditasi utusan KARS. saya akui hari ini badan saya remuk setengah mati, capek bukan main. berhari-hari heboh ngurusin segala kekurangan berkas dan yaaa .. namanya akreditasi yaa, semuanya pada mempersiapkan yang terbaik. 

segala macam prosesi kami jalani sebelum akhirnya hari ini kami di nilai untuk akreditasi. awalnya dulu kami hampir setiap minggu rapat mengenai target yang akan kami capai di survey KARS dan semuanya melalui perjalanan yang cukup panjang. mulai dari kami (staf medis) melatih seluruh pegawai RS (yang jumlahnya 300an orang) dalam waktu 3 hari, kemudian kami harus mereview kembali. belajar cuci tangan setiap hari dipandu oleh PPI hingga sekarang hafal diluar kepala (mulai congkak wkwkwkwk). tapi dari semua rangkaian persiapan akreditasi, yang paling saya sukai adalah APAR.

APAR adalah alat yang digunakan untuk memadamkan api atau mengendalikan kebakaran kecil. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) pada umumnya berbentuk tabung yang diisikan dengan bahan pemadam api yang bertekanan tinggi. Dalam hal Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), APAR merupakan peralatan wajib yang harus dilengkapi oleh setiap Perusahaan atau tempat kerja lainnya dalam mencegah terjadinya kebakaran yang dapat mengancam keselamatan pekerja dan asset (source from google).

ini tabung APAR yang tersedia di rumah sakit kami

kami menerima materi di dalam ruang terlebih dahulu. pertama-tama, bapak pengajar kami mengajarkan cara mengambil tabung APAR yang menggantung ditembok, kemudian kami diajarkan cara membawanya saat berlari. setelah itu kami juga diajarkan cara membuka segel APAR, posisi saat mempergunakan APAR, cara mengecek APAR apakah isinya dapat dipergunakan atau tidak dan masih banyak lagi ilmu yang diajarkan oleh bapak pengajar tentang APAR. yang paling saya ingat adalah : "disaat terdapat sumber api yang tinggi, kita menyemprot bukan di dasar apinya namun pertengahan dari apinya agar api tidak menyiprat dan semakin meluas". gitulah kurang lebihnya. hahaha.

memperhatikan sambil memeragakan biar kelihatan keren dan menghayati. hayati?
hayati lelah bang wkwkwk
setelah materi ruang kami diberi kesempatan memeragakan dengan sesungguhnya. inilah yang paling seru. saya excited untuk mencobanya. hahaha. semuanya sih pada excited. maklumlah, kan belum pernah. ternyata isi dari APAR kering ini warna powdernya pink, warna favorit saya. saya jadi pengen semprot-semprot terus wkwkwk.

wajahnya santai aja kali tjoiiii 


pengajar kami yang penuh dengan totalitas. rela mengajari kami di hari minggu loh!
SALUT pak!!

posisi saat berlari membawa tabung APAR. diletakkan di pundak, bukan di hati.
kalo ditaro di hati nanti baper.
setelah materi dan praktek selesai kami lakukan, waktunya kami berfoto bersama. semoga kami adalah bagian dari yang menyukseskan akreditasi ! AAMIIN. duh waktunya saya dipanggil untuk telusur dokumen komite medik nih! doakan saya ya semoga lancar.

yeah! AKREDITASI YAKIN BISA, PASTI BISA!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Happy Wedding drg. Yulia Lestari & drg. M. Lutfan

Alhamdulillah di penghujung ramadhan kemarin dapet kabar yang membahagiakan. drg. Yulia yang biasa aku panggil Bunda akan menikah dengan pujaan hatinya, drg. M Lutfan atau yang akrab aku panggil Abang. ALHAMDULILLAH. Rasa happy bener-bener ada di hati aku pas dapet kabar itu via video call WA Abang & Bunda. WHY ? karena aku menjadi salah satu orang yang menjadi saksi perjalanan cinta mereka berdua yang super duper berliku dan penuh perjuangan. dan aku ngerasa Allah memang sangat layak menakdirkan mereka berdua MENIKAH! semua perjuangan panjang Bunda memperjuangkan Abang di masa lalu akhirnya berbuah sangat manis dan sesuai dengan harapan Bunda.  tanggal 07-07-17 menjadi tanggal yang dipilih Bunda & Abang untuk melakukan Akad Nikah. tanggalnya super cantik, sayangnya aku ga sempat menjadi saksi prosesi akad mereka dikarenakan aku masih adem ayem duduk di Kota Bangun ngerjain pasien. takutnya pas Abang mau ijab, dia bilang "halo halo halo sayap kanan, sayap ki...

Berangkat Merantau

Assalamualaikum ! HALOO ! Saya berjanji untuk menceritakan awal keberangkatan saya ke Kalimantan Timur. Sebenernya sih saya agak lupa-lupa ingat. Haha. Soalnya saya agak pelupa sih. Saya sumpah profesi tanggal 10 Juli 2014, lama pendidikan yang saya tempuh 6 tahun (kurang satu bulan). Saya memang agak terlambat sih lulusnya, banyak yang jauuuh lebih cepet dari saya. Saya mah tim keong rambat. Selepas saya lulus (bahkan sebelum saya lulus) saya memulai karir saya sebagai dokter gigi pengganti di klinik swasta di Malang. Selama beberapa bulan diawal kelulusan ini, drg. Winny Adriatmoko, ayah dari temen saya seangkatan mengenalkan kami dengan sosok-sosok dokter gigi sukses di Kalimantan Timur khususnya di Kutai Kartanegara. Dari sinilah akhirnya saya bersama Sita, Vebri, Erwin, Kiki, dan Mbak Buna dibimbing untuk mengikuti jejak-jejak kesuksesan kakak tingkat kami. Dengan langkah yang pasti (ehm agak gak pasti sih hahaha) kami berangkat ke Samarinda untuk kemudian m...

Jalan - Jalan ke Banjarmasin

Halo BANJARMASIN ! Di awal tahun 2017 saya membuka agenda travelling saya dengan mengunjungi Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Tujuan utamanya untuk mengikuti seminar kedokteran gigi yang diadakan PDGI Kalsel pada tanggal 21 Januari 2017. Kebetulan pembicaranya special pake telor, drg. Griya yang merupakan selebgram favorit saya sejak lama dan beberapa pembicara lainnya yang ga kalah hebat. Tujuan berikutnya ya jelaslah sudah, JALAN-JALAN buang stress wkwk. Alasan lainnya saya mengikuti seminar di Banjarmasin ini juga karena ada BANYAK teman saya yang bertugas disana. Ada kakak kelas, teman seangkatan, bahkan adek kelas. Kurang dosennya aja, udah bisa bikin kuliah bersama kita haha. Saya menggantungkan hidup saya ke drg. Yulia Adriyanti a.k.a Mbak Yayak , teman seangkatan saya yang bertugas di RS Bhayangkara Banjarmasin. Terakhir kami bertemu setahun yang lalu saat kita trip barengan ke Derawan. Tetap konyol, tetap koplak, ya begitulah Mbak Yayak. with drg. Yulia Adriyanti...